Sabtu, 08 Desember 2012

ALERGI PADA KULIT

Pasien dengan alergi di kulit akan kerepotan saat berada di lingkungan bersuhu ekstrem. Soalnya, kulit akan mudah bereaksi seperti gatal, kemerahan, bentol dan sifat alergi muncul hingga menggaggu aktivitas.

Terlebih pada suhu dingin dan kering di Jogja dan sekitarnya akhir-akhir ini. Doter spesialis kulit Diani Dyah mengatakan, suhu yang berubah secara tidak wajar akan memicu reaksi kulit dengan riwayat alergi. “Kebanyakan gatal-gatal entah karena suhu dingin maupun suhu kering yang tidak sesuai pada kulit,” jelasnya di Jalan Gejayan,  Sleman Rabu (29/8).

Gatal-gatal yang timbul karena suhu ekstrem dirasakan kulit dalam berbagai jenis tergantung jenis alergi. Seperti misalnya bentol merah, permukaan kulit merah, gatal-gatal pada kulit tertentu terutama yang terkena keringat.

Pemilik riwayat alergi pada kulit, katanya, sangat rentan pada kondisi lingkungan tertentu contohnya hawa dingin. “Jogja sekarang dingin kalau malam, panas terik kalau siang. Perubahan ini yang memang bisa memicu keluarnya alergi entah pada lingkungan bersih atau kotor,” lanjutnya.

Meski pemicunya udara dingin atau panas kering tetapi bentuk alergi dapat beragam. Rasa gatal adalah yang paling dominan. Menurut Dyah, jenis alergi termasuk pada kulit memang tidak bisa dihilangkan, namun bisa dikurangi dengan tidak bersentuhan dengan pemicu alergi.

Masalahnya, alergi kulit pada udara dingin tidak bisa dihindari saat ini. Dengan demikian jika alergi sangat mengganggu dan ingin dihindari maka selain menghindari kontak langsung alergen juga bisa dengan mengonsumsi obat tertentu dengan resep dokter.

Sementara untuk menjaga kebersihan sehari-hari, Dyah menyarankan penggunaan sabun mandi nonherbal. Menurutnya sabun non herbal akan membuat kulit kering. “Baiknya memilih sabun bayi atau sabun dengan kandungan kelembapan tinggi,” ujarnya.

Selain penanganan kesehatan, alergi juga bisa diatasi dengan kepercayaan diri. Penderita alergi kulit, Bertha Ning mengatakan, memusatkan pikiran untuk sehat menjadi bagian dalam penyembuhan. “Efektif bagi saya, metodenya self healing dan sugesti saja, tidak gusar dan tenangkan pikiran,” katanya.

Dengan mengelola diri lewat ketenangan jasmani dan rohani, rasa gatal dan tidak nyaman yang dialami kulit perlahan akan hilang. Tetapi, jika cara tersebut memang sulit dilakukan, Bertha tetap melakukan perlindungan dari penyebaran alergi biduran dan kulit kemerahan yang dideritanya.

Saat merasa tubuhnya tidak cukup fit, ia memilih mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan banyak buah-buahan. Selain itu, penghangat tubuh maupun minyak angin supaya kulit hangat dan tubuh juga hangat. “Kalau merasa gatal, usahakan tidak digaruk biar tidak menyebar, soalnya alergi bisa hilang sendiri, jadi jangan selalu ditanggapi,” katanya.
Sumber:  http://www.solopos.com/2012/08/30/kesehatan-udara-ekstrem-picu-alergi-kulit-323243

Tidak ada komentar:

Posting Komentar